UV Resin Hard dan UV Sealer sering dipakai di kerajinan (seperti clay, perhiasan handmade, dll), keduanya berbeda fungsi dan karakteristiknya.
π 1. UV Resin Hard

β Fungsi:
- Bahan utama untuk membentuk objek keras dan tebal.
- Bisa digunakan sebagai lapisan pelindung atau dicetak dalam cetakan (mold).
βοΈ Karakteristik:
- Mengeras sepenuhnya dan kaku setelah disinar UV.
- Bisa membentuk lapisan tebal (hingga beberapa mm).
- Sering dipakai untuk membuat liontin, gantungan kunci, hiasan dompet, dll.
- Permukaannya glossy dan tahan air.
β οΈ Catatan:
- Jika terlalu tebal, curing bisa tidak merata (butuh curing bertahap).
- Biasanya butuh lampu UV 36W atau lebih kuat.
β¨ 2. UV Sealer

β Fungsi:
- Lapisan akhir pelindung (top coat) yang digunakan untuk memberikan efek glossy, melindungi permukaan dari goresan, debu, dan oksidasi.
βοΈ Karakteristik:
- Lebih tipis, lebih ringan, dan tidak terlalu keras dibanding UV resin hard.
- Dirancang khusus untuk coating tipis, seperti pada permukaan clay, cat, glitter, dll.
- Cepat kering di bawah UV.
- Tidak cocok untuk cetakan atau penuangan tebal.
β οΈ Catatan:
- Jika digunakan terlalu tebal, bisa menjadi lengket atau tidak kering sempurna.
- Kurang cocok untuk struktur atau pengisian volume.

π Perbandingan Singkat:
Fitur | UV Resin Hard | UV Sealer |
---|---|---|
Tujuan utama | Bahan pembentuk & pelindung | Lapisan pelindung akhir |
Kekerasan | Sangat keras & kaku | Lentur/tipis setelah curing |
Ketebalan penggunaan | Cocok untuk tebal | Hanya untuk lapisan tipis |
Curing di UV | Butuh lebih lama | Lebih cepat kering |
Glossy finish | Ya | Ya (lebih halus & ringan) |
π¨ Kapan Gunakan Masing-Masing?
- π Gunakan UV Resin Hard jika kamu mau membentuk bagian utama karya, membuat lapisan pelindung yang kuat, atau mengisi cetakan.
- π Gunakan UV Sealer untuk finishing terakhirβmenutup permukaan, memperhalus hasil, dan memberi tampilan glossy tipis tanpa menambah volume berat.